Palembang Jadi Tuan Rumah Diskusi Internasional tentang Optimasi Lahan Rawa untuk Produksi Padi
Palembang, 9 Agustus 2024 — Kota Palembang menjadi tuan rumah International Focus Group Discussion (IFGD) on Optimization of Wetland for Rice Production in South Sumatera, yang berlangsung pada 8-9 Agustus 2024. Kegiatan ini diikuti oleh 75 peserta dari berbagai latar belakang, termasuk pejabat pemerintah, akademisi, dan praktisi pertanian.
Dr. Lutfi Izhar, Kepala BSIP Lahan Rawa, memimpin acara ini sebagai moderator. Diskusi bertujuan untuk meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya perbaikan kebijakan teknis dalam pengelolaan produksi padi di lahan basah. Dr. Atekan, Direktur Perlindungan dan Perluasan Areal, Direktorat Jenderal PSP, hadir sebagai narasumber utama.
Selama dua hari, para peserta mendalami berbagai aspek pengelolaan lahan rawa yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi sawah produktif. Pada hari pertama, kegiatan diawali dengan kunjungan lapangan ke lahan rawa di Kecamatan Tanjung Logo, yang menunjukkan potensi besar untuk dikonversi menjadi sawah produktif. Peserta juga mengunjungi unit penggilingan padi untuk memahami lebih lanjut tentang rantai produksi padi.
Hari kedua didedikasikan untuk sesi diskusi mendalam dalam IFGD, yang dibagi menjadi dua sesi utama. Diskusi pertama, yang dimoderatori oleh Dr. Lutfi Izhar, mencakup presentasi mengenai program pengembangan sawah pada lahan basah di Indonesia. Topik yang dibahas mencakup kondisi aktual lahan basah di Indonesia, program pengembangan yang didukung oleh kebijakan Kementerian Pertanian, seperti UPSUS Peningkatan Indeks Pertanaman (IP) melalui optimalisasi lahan rawa, serta praktik terbaik dalam pemanfaatan lahan basah untuk pertanian.
Para peserta diskusi diharapkan dapat merumuskan strategi yang komprehensif untuk mendukung pengembangan lahan rawa. Hasil diskusi ini diharapkan mencakup rekomendasi untuk normalisasi dan redesain saluran dalam satuan unit hidrologi, penguatan kelembagaan korporasi petani, normalisasi bangunan air, pengembangan varietas padi yang lebih cepat tumbuh dan adaptif, serta penerapan teknologi modern dalam pertanian.
IFGD ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam kebijakan teknis dan praktik terbaik pengelolaan lahan rawa, serta mendorong langkah-langkah konkret untuk meningkatkan produktivitas padi dan kesejahteraan petani di Sumatera Selatan. (RI)